Penyebab penurunan kualitas perairan di sekitar kawasan pesisir perkotaan berasal dari tiga sumber berasal dari tiga sumber yaitu adanya pemusatan penduduk di kota, pabrik, rumah sakit dan hotel yang membuang limbahnya ke laut tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu, Aktivitas tersebut dapat menimbulkan penurunan kualitas perairan. Logam berat merupakan bahan pencemar yang berbahaya karena bersifat toksik. Logam berat yang ada dalam perairan akan mengalami proses pengendapan dan terakumulasi dalam sedimen, kemudian terakumulasi dalam tubuh biota laut yang ada dalam perairan, baik melalui insang maupun melalui rantai makanan dan akhirnya akan sampai pada manusia.
Salah satu upaya untuk mengurangi tingkat pencemaran di perairan pesisir Kota seperti kota Jakarta, Makassar, Surabaya dan kota-kota lainnya yang secara geografis berada dikawasan pesisir, dapat dilakukan dengan penanaman mangrove. Vegetasi mangrove mempunyai kemampuan khusus untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang ekstrim, seperti kondisi tanah yang tergenang, kadar garam yang tinggi, kondisi tanah yang kurang stabil dan kondisi lingkungan yang tercemar.
Menurut (Setawan H 2014 )dalam penelitiannya menunjukkan hasil penelitian akumulasi Pb terbesar berasal dari sampel vegetasi mangrove di Muara Sungai Tallo yaitu 36,1 ppm, akumulasi Cu terbesar dari Pantai Tanjung Bunga Makassar 42,8 ppm, dan akumulasi Cd terbesar dari Muara Sungai Tallo yaitu 29,3 ppm. Distribusi logam berat pada jaringan vegetasi mangrove yang paling tinggi, untuk Pb terdapat pada akar kawat yaitu 9,5 ppm, akumulasi logam berat Cd tertinggi terdapat pada jaringan daun muda yaitu 3,1 ppm, sedangkan akumulasi logam berat Cu yang tertinggi terdapat pada jaringan akar kawat yaitu 10,1 ppm. darihasil penelitian tersebut jenis Api-api (Avicennia marina) merupakan jenis mangrove yang paling besar menyerap logam berat dengan kandungan Pb sebesar 24,2 ppm, Cd sebesar 30, 9 ppm dan Cu sebesar 71,2 ppm.
Vegetasi mangrove secara tidak langsung sangat berperan dalam mengurangi konsentrasi logam berat dalam perairan. Tumbuhan mangrove mempunyai kapasitas sebagai pendukung kehidupan mikro organisme pengurai limbah. Keberadaan vegetasi mangrove pada perairan yang tercemar dapat memperluas area tempat mikro organisme pengurai limbah tersebut melekat untuk tumbuh dan berkembang.
Kondisi ini sangat membahayakan manusia yang memanfaatkan hasil laut di sekitarnya. Salah satu upaya untuk mereduksi kandungan logam berat dalam perairan adalah dengan lebih meningkatkan upaya pelestarian ekosistem mangrove karena berdasarkan hasil penelitian tumbuhan mangrove mempunyai kemampuan untuk menyerap logam berat dan menyimpannya dalam jaringan tubuh dan mempunyai mekanisme dan toleransi terhadap perubahan kualitas air dan sedimen untuk menghadapi konsentrasi polutan yang tinggi di sekitarnya.
Teks : Ujang Suhendar /Yayasan Kanopi Indonesia
Daftar pustaka
Setiawan H. 2014. Pencemaran Logam Berat Di Perairan Pesisir Kota Makassar Dan Upaya Penanggulangannya. Balai Penelitan Kehutanan. Makasar.
Setiawan H. 2014. Akumulasi Dan Distribusi Logam Berat Pada Vegetasi Mangrove Di Perairan Pesisir Sulawesi Selatan Balai Penelitan Kehutanan. Makasar.