Perbukitan Manoreh yang masuk kedalam Kawasan Desa Jatimulyo, Kabupaten Kulonprogo memiliki banyak daya tarik untuk dikembangkan sebagai obyek wisata dan salah satunya adalah keanekaragaman burung di kawasan ini. Dengan potensi ini wilayah ini dapat menjadi salah satu destinasi wisata minat khusus yaitu pengamatan burung atau “Birdwatching”.

Birdwatching merupakan kegiatan pengamatan terhadap jenis burung liar di habitat alaminya dengan mata telanjang ataupun dengan bantuan binokular maupun monokular. Jenis kegiatan ini termasuk dalam kegiatan wisata minat khusus yang dapat memberikan manfaat ekonomi untuk masyarakat dan kegiatan edukasi secara berkelanjutan.

Gambar 1. Pemandangan dari Desa Jatimulyo, Sunrise (Kiri) dan view waduk Sermo (Kanan)

Kelik Suparno, merupakan salah satu masyarakat yang menginisiasi kegiatan ini. Menurutnya kawasan Desa Jatimulyo sampai saat ini tercatat lebih dari 100 jenis burung yang merupakan lokasi diluar kawasan konservasi dengan jumlah keanekaragaman avifauna/burung yang sangat tinggi. Selain itu, berkat ada kunjungan wisatawan dalam kegiatan ini juga dapat memberdayakan masyarakat sekitar melalui jasa penginapan/homestay, jasa guide pengamatan burung, dan juga tentunya mengangkat hasil olahan pangan yang ada di Desa Jatimulyo. Hal ini sudah tentu akan menambah penghasilan sampingan masyarakat. 

Gambar 2. Jenis-jenis burung yang dapat dijumpai di Kawasan Desa Jatimulyo

Selain kegiatan pengamatan burung, para wisatawan juga banyak berdatangan dari berbagai wilayah di indonesia dan bahkan sampai dari luar negeri juga datang untuk mendokumentasi jenis-jenis burung yang ada di Desa Jatimulyo ini.

Gambar 3. Wisatawan (kiri) dan Kelompok pengamat burung (kanan) sedang mengamati burung
Gambar 4. Penghobi Wildlife Fotografi sedang mendokumentasikan burung Beluk Jampuk (Bubo sumatranus) di salah satu spot di sudut Desa Jatimulyo.
Gambar 5. “Kopi Durian” sungguhan setelah selesai pengamatan ketika musim durian
Teks oleh Arif Rudiyanto – Yayasan Kanopi Indonesia